Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Legenda Danau Toba

Dulu ada seorang pemuda yang hidupnya sangat miskin. Setiap hari ia bekerja di ladang dan menangkap ikan di sungai. Pada suatu hari pemuda itu menemukan seekor ikan besar dengan sisik emas yang indah. 

Ketika sampai di rumah keranjang yang berisi ikan itu diletakkan di dapur. Ia pun keluar untuk mengasah pisau. Betapa terkejutnya si pemuda ketika kembali masuk ke dalam dapur. Ikan itu sudah tidak ada lagi di tempatnya. Ada banyak kepingan emas di dalam keranjang. 

Tiba-tiba muncullah seorang putri yang sangat cantik. “Jangan terkejut wahai pemuda. Akulah ikan mas yang ada di dalam keranjangmu. Kau bisa memanggilku Putri Ikan.” 

Sejak saat itu Putri Ikan menjelma menjadi manusia. Si pemuda dan Putri ikan kemudian menikah. Sebelumnya Putri ikan meminta si pemuda berjanji untuk tidak mengatakan asal usulnya pada siapapun termasuk anak mereka nanti. 

Tidak lama kemudian keduanya dikarunia seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir. Hari demi hari berlalu dan Samosir tumbuh menjadi seorang anak yang bertubuh besar. Ini karena Samosir sangat senang makan. Dalam sehari Samosir bisa menghabiskan beberapa bakul nasi. 

Pada suatu hari Samosir pulang dari bermain. Ia sangat lapar hingga akhirnya menghabiskan semua nasi dan lauk pauk yang disediakan ibunya di rumah. Tentu saja si ayah marah ketika pulang dari ladang dan merasa lapar. 

“Dasar anak ikan. Tidak tahu aturan.” Si ayah tidak bisa menahan amarahnya hingga akhirnya ia pun mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati istrinya. 

Si Ibu pun sangat sedih. Ia tidak menyangka suaminya akan mengingkari janjinya. Putri Ikan itu berkata pada anaknya, “sudah waktunya ibu kembali ke tempat asal ibu, nak. Pergilah sekarang kau ke bukit yang tertinggi. Sebentar lagi tempat ini akan tengelam.” 

Samosir pun menuruti perintah ibunya. Ia berlari diantara hujan yang tiba-tiba mengguyur bumi. Tidak lama kemudian datang air bah entah dari mana asalnya. Dalam sekejab desa tempat tinggal mereka pun tenggelam. Begitu juga dengan ayah Samosir. 

“Ini semua salahku.” Kata Samosir dalam hati. “Seandainya aku tidak memikirkan diriku sendiri, maka ayah dan ibu pasti masih bersamaku.” 

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semuanya telah terjadi. Air bah itu pun berubah menjadi danau dan dikenal sebagai Danau Toba. Sedangkan bukit tempat Samosir menyelamatkan diri menjadi sebuah pulau yang dikenal dengan pulau Samosir. Tidak ada yang tahu kemana Putri Ikan pergi, begitu juga dengan Samosir.  

Hikmah cerita : 
Kata-kata yang diucapkan ketika marah bisa jadi akan menyakiti perasaan orang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar