Ada sepasang kakek dan nenek tinggal di gubug tua di tepi hutan. Mereka berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sayangnya mereka tidak memiliki seorang anak.
Pada suatu hari ada raksasa yang singgah di kebun mereka. Melihat si kakek sedang mencangkul kebunnya, Raksasa itu memberikan sekantung benih dan berkata, "tanamlah benih mentimun ini. Nanti akan ada satu pohon yang menghasilkan buah berwarna emas. Di dalamnya ada seorang bayi yang akan kuambil 17 tahun lagi."
Setelah raksasa itu pergi, si kakek segera menyebarkan benih ke kebunnya. Keajaiban pun terjadi. Benih itu tumbuh sangat cepat dan tidak lama kemudian kebun si kakek sudah dipenuhi pohon mentimun.
Pada saat si nenek datang, dia kagum melihat ada sebuah mentimun besar berwarna emas. Mentimun itu pun dipetik dan didalamnya ada seorang bayi perempuan. Bayi itu diberi nama Timun Mas. Betapa bahagianya si kakek dan nenek.
Timun Mas diasuh dengan penuh kasih sayang oleh kakek dan nenek. Tanpa terasa 17 tahun sudah berlalu. Timun Mas sudah menjadi seorang gadis yang cantik jelita.
Pada suatu hari raksasa datang untuk mengambil Timun Mas. Namun si Nenek justru menyuruh Timun Mas lari dari rumah. Nenek membekali Timun Mas dengan kantung ajaib. "Ambillah salah satu isi kantong ini dan lemparkan ke arah Raksasa. Maka kau akan selamat, anakku."
Timun Mas keluar dari pintu belakang. Sayangnya Raksasa melihatnya. Raksasa pun mengejar Timun Mas. Saat Rakasasa itu sudah dekat, Timun Mas merogoh kantongnya dan menemukan biji cabe.
Biji itu dilempar ke arah Rakasasa. Tiba-tiba biji cabe itu tumbuh menjadi pohon api yang besar dan berduri. Tubuh Raksasa itu pun terasa panas dan penuh luka karena tertusuk duri.
Dalam keadaan terluka, Raksasa itu terus saja mengejar Timun Mas. Ketika Raksasa itu semakin dekat, Timun Mas mengambil garam dari kantongnya. Setelah garam itu dilempar, tiba-tiba berubah menjadi danau yang sangat besar.
Rakasa itu pun harus berenang dengan susah payah mengejar Timun Mas. Hingga akhirnya Rakasa hampir saja berhasil menangkap Timun Mas. Di saat itulah Timun Mas mengambil isi terakhir dari kantongnya yaitu terasi.
Ketika terasi itu dilempar, tiba-tiba berubah menjdi kubangan lumpur hidup. Raksasa itu pun tersedot ke dalam lumpur dan akhirnya mati. Timun Mas pulang ke gubug kakek dan nenek. Mereka pun hidup bahagia.






0 komentar:
Posting Komentar